Sekolah Dasar Tertinggi di Dunia, Kerap Kekurangan Oksigen

guru sekolah dasar
Sekolah Dasar atau disingkat SD biasanya dibangun di lokasi yang mudah terjangkau. Bisa jadi karena anak-anak yang bersekolah di SD belum dewasa sehingga keamanan sekolah cukup penting.

Namun bentuk dan topografi bumi yang kita huni tidak selalu rata, ada yang berupa lembah atau gunung. Kondisi ini mengakibatkan beberapa wilayah nyaris berada di ketinggian. Sementara yang lain ada di bawah atau dataran rendah. 

Berikut ini adalah kisah nyata sebuah sekolah, tepatnya Sekolah Dasar di perkampungan di Tibet. Sekolah yang ada di puncak tinggi ini beruntung memiliki guru yang hebat serta tpantang menyerah.

Sekolah Dasar Tertinggi di Dunia

Sebuah Sekolah Dasar di Puma Jiangtang, Tibet ini lokasinya disebut paling tinggi di dunia.

Dibangun di lokasi dengan ketinggian 5.373 meter di atas permukaan air laut, kondisi Sekolah Dasar ini diungkapkan gurunya.

Dilansir South China Morning Post, beberapa waktu lalu, disebutkan jika Qimei Ciren yang berusia 37 tahun pernah di sini. Ia menjabat sebagai kepala Sekolah Dasar.

Dengan begitu otomatis Qimei adalah pernah sekolah dengan lokasi tertinggi di dunia.

Lokasi tempat dibangunnya Sekolah Dasar ini bahkan lebih tinggi dibandingkan pos pendakian para pendaki Gunung Everest. 

Kekurangan Oksigen

Di ketinggian ini, suhu yang harus dihadapi Qimei dan guru lain serta murid-muridnya selalu dingin. Bahkan tak jarang mencapai -5 derajat celsius.

Alam telah membuat kehidupan Qimei juga murid tidaklah mudah. Beberapa gejala yang sering dialami diantaranya kekurangan oksigen, plethora dan arthritis.

Ada yang menarik dari seorang Qimei. Sebenarnya ia adalah seorang jurnalis. Namun kemudian hatinya tergerak untuk mendedikasikan ilmunya di dunia pendidikan.

Ia lantas mendaftarkan diri sebagai pengajar di sekolah terpencil. Akhirnya keinginannya terkabul. Qimei pun berpikir telah berjodoh dengan sekolah tertinggi di dunia tersebut.

Pada tahun 2017 silam, sekolah tempatnya mengajar masih jauh dari sempurna. Sekolah di Puma Jangteng membutuhkan tenaga guru tambahan serta pelatihan untuk guru-guru. 

“Kami sekarang kekurangan guru, murid kami tinggal di sekolah. Kami mengajar dalam waktu yang lama, namun hasilnya tak begitu terlihat. Lingkungan yang memiliki kadar oksigen rendah seperti ini kerap membuat murid-murid sulit konsentrasi,” ungkap Qimei.

Pernahkah sobat berpikir jika tugas guru hanya mengajar?

Itu akan bertolak belakang dengan pengalaman Qimei. Selama ditugaskan di Sekolah Dasar tertinggi di dunia, ia dan rekan-rekan guru juga merangkap pekerjaan lain.

Merawat Murid

Pekerjaan itu ialah merawat murid-murid mulai dari mandi, sarapan, dan kebutuhan lainnya. Selain mengajar dan merawat murid-murid, Qimei dan guru-guru sekolah dasar tersebut harus mencuci baju, membersihkan asrama, dan melipat baju murid-murid.

Bisa sobat bayangkan bagaimana kondisinya? Hanya orang-orang yang memang berhati "guru" yang bersedia dan mau ditempatkan di Sekolah Dasar ini.

Hampir lima tahun lamanya Qimei tetap berhubungan dengan sekolah ini. Bersama guru lain ia bahu-membahu menularkan ilmunya kepada para murid. 

Ia dan teman-temannya serta warga berharap suatu saat akan ada perkembangan.

Pemerintah akhirnya mendengar Sekolah Dasar di Puma Jiangteng dan bermaksud menggabungkannya. Karena lokasinya terlalu ekstrem, rencananya akan digabung dengan sekolah lain di Desa Nagarze.

Begitulah sobat, perjuangan guru yang harus kita apresiasi. Semoga bisa memberikan semangat kepada guru di Indonesia dan seluruh dunia. ***

0 Response to "Sekolah Dasar Tertinggi di Dunia, Kerap Kekurangan Oksigen"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel